Malang, Aktual.co — Wakil sekertaris dewan pimpinan cabang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ennis Fauziah (21), terancam di copot oleh partainya dan digantikan oleh istri Wali Kota Malang Heri Pudji Utami (Bunda HP) dari Daftar Calon Sementara (DCS) anggota legsilatif PPP Malang.
Rencana pencopotan Ennis ini berlangsung pasca dirinya menerima surat undangan dari partainya untuk datang pada Jum'at (21/6) dengan empat poin yang dituduhkan, yakni Etika Moral dan Politik, Indisipliner Politik, Loyalitas politik dan sanksi pemberhentian, "Saya dapat panggilan dari DPC yang didalamnya ada sanksi pemecatan," Kata Ennis, saat dihubungi oleh Aktual.co Sabtu (22/6), di Malang.
Kepada Aktual.co, Ennis juga mengaku via Blackberry Messanger, bahwa dirinya pernah dipaksa oleh salah satu bacaleg agar dirinya mundur dari DCS PPP dengan menandatangani surat pengunduran diri "Saya tidak tahu, kenapa saya diperlakukan seperti ini, pasti ada kepentingan untuk menjual kursi," tegasnya.
Tidak hanya sampai disitu, suatu waktu pihaknya juga didatangi oleh seseorang yang datang ke rumahnya agar dia menandatangi surat pengunduran diri, namun saat itu dirinya tidak ada dirumah, yang akhirnya ditemui oleh kedua orang tuanya.
Ennis menambahkan, dirinya tidak terima jika digantikan oleh Bunda HP tanpa alasan yang jelas, karena untuk penggantian ada mekanisme undang-undang pemilu dan peraturan partai yang harus ditegakkan "DCS tidak bisa diubah seenaknya oleh pimpinan partai," tambahnya
Namun, wanita 21 tahun ini mengaku, belum memutuskan untuk menempuh jalur hukum, dirinya akan mengikuti semua langkah partai, "Untuk sementara, saya ikut arus saja dan tidak berpikir menempuh jalur hukum," jelasnya
Ennis sendiri adalah mahasiswa berprestasi di Universitas Brawijaya, bahkan loyalitasnya kepada partai ditunjukkan dengan menolak beasiswa dari Universitas Hiroshima Jepang dengan alasan menghadapi Pemilu 2014. “Saya rela menampik beasiswa demi partai, agar bisa menjalankan kewajiban kepartaian,” imbuhnya.
Sementara itu, ketua DPC PPP Malang, Abdul Rozak, menyatakan bahwa partai mengeluarkan kebijakan untuk mengganti Ennis dari DCS PPP DPRD Kota Malang dengan pertimbangan kepentingan partai yang lebih besar.
"Kepentingannya adalah untuk menggantikan Ennis dan posisi DCS akan diisi Bunda HP," kata Rozak
Pertimbangan tersebut berdasarkan pada ketokohan dan peluang besar Bunda HP dalam proses Pemilu Legislatif 2014 mendatang, namun Rozak enggan menyebut PPP mencoret Ennis dari DCS melainkan menggunakan bahasa 'menggugah kepedulian' Ennis agar mau mundur dengan suka rela. "Tidak ada kebijakan partai yang mencoret Ennis ini demi kepentingan partai di massa mendatang," tambahnya.
Sementara itu, Aan Mustofa, Sekertaris DPC PPP Malang, mengakui bahwa Ennis merupakan kader potensial, karena di usianya yang masih muda dia bisa menduduki jabatan penting di PPP. "Karirnya tidak diawali dari ranting atau PAC, namun langsung di DPC," tegasnya,
Lagi-lagi tekankan oleh fungsionaris PPP Malang ini bahwa secara popularitas Ennis masih kalah dibanding Bunda HP. “Bunda peluang PPP mendapatkan kursi di DPRD Kota Malang selain namanya populer beliau punya pendukung setia,” jelasnya.
Bunda HP sendiri sebelumnya gagal merebut kursi Wali Kota Malang pada perhelatan Pilkada yang digelar beberapa waktu lalu dan di kabarkan merapat kepada PPP untuk pencalegan dirinya.
Rencananya jika tidak ada halangan, minggu depan nama Bunda akan dimasukan dalam DCS PPP untuk Kota Malang menggantikan Ennis sebagai caleg perempuan nomor urut 2 dari Kecamatan Klojen. Sumber
0 komentar:
Posting Komentar