JAKARTA- Calon anggota legislatif (caleg) Dewan Perwakilan rakyat (DPR) ternyata tidak semuanya berdomisili di daerah pemilihannya.
Berdasarkan penelusuran Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), sekira 3.407 caleg DPR dari 6.576 caleg yang terdaftar di Daftar Calon Sementara (DCS) berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Dari sebanyak 3.407 caleg tersebut, peringkat pertama ditempati Partai Demokrat dengan 365 orang, Golkar dengan 362 orang, Partai Hanura dengan 358 orang, PKPI dengan 310 orang.
Selanjutnya, PDIP dengan 307 orang, PAN dengan 303 orang, PPP dengan 255 orang, Gerindra dan PBB dengan 251 orang, PKB dengan 235 orang, Partai NasDem dengan 229 orang serta PKS dengan 181 orang.
Menurut peneliti senior Formappi Lucius Carus, banyaknya caleg yang berasal dari Jabodetabek ini ditenggarai kurangnya partai mempromosikan kader dari daerah. "Selain itu, ini bukti kaderisasi partai di daerah tidak berjalan baik dan orientasi partai masih sangat Jakarta sentris," kata Lucius, di Kantor Formappi, Jalan Mataraman Raya, Jakarta Timur, Kamis (19/6/2013).
Tak hanya itu, sambung dia, peluang terpilihnya caleg yang baru ikut Pemilu dengan domisili dari luar dapil cukup berat. "Banyaknya caleg domisili di luar dapil lebih menguntungkan caleg petahana dengan asumsi mereka sudah menanamkan pengaruh selama 5 tahun menjabat," jelasnya.
Lebih lanjut, dia juga menyarankan kepada masyarakat supaya lebih jeli mencermati DCS dari dapilnya sendiri, sehingga nantinya aspirasi mereka bisa tertampung oleh anggota dewan. "Konstituen harus lebih lihai mencermati siapa yang layak dipilih dan tidak layak dipilih," tambahnya. (ugo) Sumber : Okezone
Berdasarkan penelusuran Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), sekira 3.407 caleg DPR dari 6.576 caleg yang terdaftar di Daftar Calon Sementara (DCS) berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Dari sebanyak 3.407 caleg tersebut, peringkat pertama ditempati Partai Demokrat dengan 365 orang, Golkar dengan 362 orang, Partai Hanura dengan 358 orang, PKPI dengan 310 orang.
Selanjutnya, PDIP dengan 307 orang, PAN dengan 303 orang, PPP dengan 255 orang, Gerindra dan PBB dengan 251 orang, PKB dengan 235 orang, Partai NasDem dengan 229 orang serta PKS dengan 181 orang.
Menurut peneliti senior Formappi Lucius Carus, banyaknya caleg yang berasal dari Jabodetabek ini ditenggarai kurangnya partai mempromosikan kader dari daerah. "Selain itu, ini bukti kaderisasi partai di daerah tidak berjalan baik dan orientasi partai masih sangat Jakarta sentris," kata Lucius, di Kantor Formappi, Jalan Mataraman Raya, Jakarta Timur, Kamis (19/6/2013).
Tak hanya itu, sambung dia, peluang terpilihnya caleg yang baru ikut Pemilu dengan domisili dari luar dapil cukup berat. "Banyaknya caleg domisili di luar dapil lebih menguntungkan caleg petahana dengan asumsi mereka sudah menanamkan pengaruh selama 5 tahun menjabat," jelasnya.
Lebih lanjut, dia juga menyarankan kepada masyarakat supaya lebih jeli mencermati DCS dari dapilnya sendiri, sehingga nantinya aspirasi mereka bisa tertampung oleh anggota dewan. "Konstituen harus lebih lihai mencermati siapa yang layak dipilih dan tidak layak dipilih," tambahnya. (ugo) Sumber : Okezone