H.ZAENUDIN HARDAS

H.Zaenudin Hardas adalah Caleg DAPIL 1 Kabupaten Bekasi.Berjuang dan bernaung di Bendera Partai Persatuan Pembangunan.Partai berlambang Ka'bah , Rumah Besar Umat Islam.

H.ZAENUDIN HARDAS

H.Zaenudin Hardas adalah Caleg DAPIL 1 Kabupaten Bekasi. Dapil 1 Kab.Bekasi meliputi 6 Kecamatan ( Cikarang selatan, Cikarang pusat, Cibarusah, Bojongmangu,Serang Baru dan Setu )

H.ZAENUDIN HARDAS

H.Zaenudin Hardas adalah Caleg DAPIL 1 Kabupaten Bekasi.Salah Satu Putra Terbaik Cibarusah Berjuang untuk Rakyat Kabupaten Bekasi

H.ZAENUDIN HARDAS

H.Zaenudin Hardas adalah Caleg DAPIL 1 Kabupaten Bekasi.Mohon Do'a dan Dukungannya untuk Memajukan Kabupaten Bekasi

H.ZAENUDIN HARDAS

H.Zaenudin Hardas adalah Caleg DAPIL 1 Kabupaten Bekasi.Tidak hanya berjuang untuk Cibarusah, namun untuk Rakyat Kabupaten Bekasi

Selasa, 02 Juli 2013

DPR RI Tak Gubris Penolakan terhadap pengesahan RUU Ormas

JAKARTA - DPR RI dan pemerintah tampaknya tidak menggubris maraknya penolakan terhadap pengesahan RUU Ormas. Mayoritas politisi di Senayan hampir dipastikan mengesahkan RUU yang oleh sebagian ormas dianggap bisa mengekang kebebasan berekspresi ini.

Demikian diungkapkan sejumlah anggota fraksi partai politik yang ada di parlemen ketika dihubungi terpisah, Senin (1/7).

Menurut Wakil Ketua Komisi II DPR asal PDIP Arief Wibowo, partainya menyetujui RUU tersebut diberlakukan karena sangat demokratis, bahkan cenderung liberal. "Yang diminta dari RUU ini hanya masalah transparansi dari ormas. Wong parpol saja diminta transparan," katanya.

Arief menjelaskan, pihaknya menjamin RUU ini tidak akan mengekang kebebasan berserikat. Kalaupun ada larangan, ungkapnya, sifatnya hanya normatif dan berlaku kepada organisasi politik seperti parpol. "Begitu pun dengan sanksinya yang bersifat administratif ketimbang larangan terhadap pergerakan ormas," ujarnya.

Mengenai penolakan yang dilakukan ormas seperti Muhammadiyah dan ormas lainnya, Sekjen PPP M Romahurmuziy justru mengatakan, ada lebih banyak lagi ormas Islam ex statblaad yang mendorong RUU ini segera disahkan. "Lagipula, usulan PP Muhammadiyah yg sebanyak 5 pasal smua sdh diakomodir kok. Tapi lihat, yang selain Muhammadiyah kan berbau asing semua, berbau sokongan donor asing," ujarnya.

Ia menantang ormas yang tidak setuju pengesahan RUU Ormas untuk menyebut pasal mana yang hendak diubah dan apa usulannya. "RUU ini kan tidak membatasi, tapi mengakuntabilitaskan, jadi represif di mananya. Jangan manipulasi situasi dan membuat opini yang missleading lah," pungkas Ketua Komisi IV DPR ini.

Namun argumen yang menyatakan RUU ini sudah demokratis ini dibantah para peneliti politik LIPI. Menurut Syamsuddin Haris, dasar pemikiran atau paradigma yang melatarbelakangi penyusunan RUU Ormas ini sangat keliru.

"RUU ini melihat masyarakat sebagai sumber ancaman, sumber konflik sosial, dan disintegrasi bangsa. Padahal masyarakat adalah sumber legitimasi kehadiran negara. Dan negara lah yang seharusnya diawasi," ujarnya dalam jumpa pers di Gedung LIPI, Senin (1/7).

Begitu pun dengan urgensi RUU Ormas ini, Syamsuddin menilai RUU ini tidak relevan terhadap semua kekhawatiran seperti kekerasan dan anarki, pemberian atau penerimaan dana yang bersumber dari asing, dan terorisme.

"Semua itu sudah ada sanksi hukum dan solusi dalam berbagai perundangan yang sudah ada. Masalah penegakan hukum itu yang tidak jalan," jelasnya.

Menurut Syamsuddin, apabila DPR dan pemerintah tetap mengesahkan RUU inin dampak negatif yang kemungkinan terjadi yaitu semakin melembaganya suasana saling curiga antar berbagai kelompok dan golongan masyarakat. "Begitu pun dengan potensi penyalahgunaan kekuasaan oleh aparat negara sangat tinggi karena naskah RUU bersifat multitafsir," pungkasnya.

Pada kesempatan itu Peneliti Senior Riezki Muna menyatakan, selama proses pembahasan, ormas yang menolak draft RUU ini selalu dipaksa Anggota Pansus RUU Ormas dan pemerintah hanya untuk merevisi atau menyetujui isi RUU tersebut. "Padahal sejak awal, kita sudah tegaskan jika kita menolak keberadaan UU Ormas, bukan merevisinya," tegasnya.

Menurut Riezki, apabila DPR dan pemerintah tetap mengesahkan RUU tersebut, sama artinya dengan mengabaikan dinamika yang ada di masyarakat. "Khusus bagi anggota DPR, kita tahu pada akhirnya bahwa mereka ternyata bukan wakil rakyat," ujar salah satu pengurus PP Muhammadiyah ini. (EC/ Metrotvnews.com)

PPP Resmi Dukung Pasangan Annas Maamun- Arsyadjuliandi (Andi) Rachman

PEKANBARU - Pasca dicoretnya pasangan Indra Muchlis Adnan-Aziz Zaenal (BIMA) dari kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Riau oleh KPU Riau, dukungan suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dialihkan untuk pasangan Annas Maamun- Arsyadjuliandi (Andi) Rachman.

Surat dukungan itu diserahkan langsung Ketua DPW PPP Riau Aziz Zaenal disaksikan Ketua DPP Rusli Efendi di kantor DPW PPP Riau, Ahad (30/6/13).

Menurut Ketua DPP PPP Rusli Efendi, dukungan untuk Annas-Andi atau lebih dikenal dengan sebutan AMAN ini telah melalui persetujuan dari pengurus DPW PPP. Sedangkan DPP telah menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada DPW PPP Riau.

"DPW PPP tinggal membuat laporan ke DPP PPP," katanya.

Rusli berharap, PPP bisa berperan aktif dalam memenangkan pasangan AMAN dan selalu terlibat dalam proses pemenangan. "Harapan saya pengurus PPP, juga kader dapat berperan untuk memenangkan AMAN ini," ujarnya.

Sedangkan Ketua DPW PPP Aziz Zaenal kepada wartawan mengaku, keputusan untuk memberikan dukungan terhadap pasangan AMAN karena dari sekian pasangan Calon Gubernur, hanya AMAN yang dirasa mampu mensejahterakan masyarakat Riau.

"Yang amanah, yang mampu membawa Riau ke arah yang lebih baik, hanya AMAN. Oleh karena itu kami memutuskan untuk ikut mendukung pasangan AMAN. Kami seluruh fungsionaris dan kader PPP siap memenangkan pasangan ini ," katanya.

Mendapat dukungan baru itu, calon Gubernur Riau dari Partai Golkar, Annas Maamun mengaku merasa terharu. Dia tak menyangka DPW PPP Riau bergabung dengan Golkar Riau untuk memenangkan dirinya dan di Pilkada Gubernur Riau yang akan digelar 4 September mendatang.

"Kabar itu saya dapatkan tadi malam. Mendengar kabar itu saya tidak jadi tidur, saya terharu, bangga, pokoknya campur aduklah," kata Annas sambil tertawa dan disambut senyum oleh Andi Rachman dan Wakil Ketua Bidang Infokom Partai Golkar Eddy Akhmad RM.***(son/riauterkini.com)